Yogyakarta (24/03/2023) DP3AP2 DIY – Guna meningkatkan minat dan bakat generasi muda terhadap kelestarian seni tari tradisional, Panitia Peringatan Hari Kartini 2023 menggelar lomba tari tradisional. Lomba Tari Klasik Gaya Yogyakarta diikuti oleh anak usia PAUD hingga SD.
Bertempat di Pendopo SMKI Bugisan, Kasihan, Bantul pada Senin (20/03) lomba ini diikuti oleh 217 peserta dari Sekolah Dasar (SD) di seluruh DIY. Jumlah tersebut terbagi dalam 2 kategori yaitu tari perempuan dan laki-laki. Jenis yang dilombakan adalah Tari Klasik Nawung Sekar untuk peserta putri, dengan jumlah peserta 191 anak atau 88%. Untuk peserta laki-laki berjumlah 26 anak atau 12 % menarikan Tari Cantrik Pujo Kusumo dan Cantrik Wirogo Apuletan.
Wakil Ketua I TP PKK DIY GKBRAA Paku Alam pada pembukaan lomba tersebut mengatakan, perlombaan ini bertujuan untuk mewujudkan generasi muda cinta budaya. Oleh karenanya, Gusti Putri sangat mengapresiasi semua pihak termasuk guru, pembimbing, orang tua, dan semua pihak yang terus berupaya menemukan talenta-talenta muda yang akan memberikan kontribusi besar terhadap perkembangan bangsa Indonesia.
“Jujur itu juara, menolak menyerah, dan berjuanglah untuk meraih semua yang diimpikan. Kemendikbudristek saat ini terus berupaya membangun generasi yang tangguh, meninggikan mimpi, serta menggapai prestasi melalui berbagi ajang kompetisi, lomba, dan festival yang menaungi setiap bakat dan talenta,” ungkap Gusti Putri.
Lebih lanjut Gusti Putri menekankan bahwa anak-anak peserta lomba ini adalah bibit yang harus ditanam untuk tumbuh. Tetapi ketika sudah ditanam harus disirami untuk bisa berkembang dan harus ada lingkungan yang mendukung supaya tumbuh lagi talentanya menjadi lebih kuat lagi.
“Seni merupakan aktualisasi diri yang tidak muncul dengan sendirinya. Seni harus digali dan dijadikan sebagai gaya hidup dan menjadi pegangan untuk terus berkembang. Lomba seni perlu menjadi kegiatan yang terus-menerus diadakan sepanjang tahun. Kita tidak ingin seni hanya sebatas bergerak di waktu-waktu tertentu saja meskipun tidak dalam konteks kejuaraan, olimpiade, atau festival. Berseni bisa dilakukan dari hari ke hari,” jelasnya.
Ketua Penyelenggara Lomba Tari Klasik Gaya Yogyakarta, Sri Herawati dalam laporannya menjelaskan bahwa pendaftaran lomba tari dimulai tanggal 9 Maret sampai dengan 19 Maret 2023 dengan target peserta 100 anak. Namun pendaftar lomba melebih target hingga mencapai 217 anak yang berasal baik dari sanggar tari maupun dari SD dari seluruh DIY.
Selanjutnya para pemenang tersebut akan ditampilkan pada Puncak Acara Hari Kartini Tingkat DIY tanggal 23 April Tahun 2023 di Bangsal Kepatihan, Yogyakarta sekaligus untuk penyampaian hadiah.
Paryani, Guru SD Bintaran I, Piyungan, Bantul mengapresiasi lomba tari anak-anak yang diselenggarakan oleh Panitia Hari Kartini Tingkat DIY. Perlombaan Tari Klasik Gaya Yogyakarta ini harus sering di gelar mengingat tari klasik merupakan warisan budaya yang dimiliki DIY.
“Saya harap pemerintah untuk memotivasi dan membudayakan tari klasik kepada peminatnya. Sering-seringlah diadakan lomba tari kasik seperti ini,” pinta Paryani.
Sedangkan Nabilla, siswi Kelas 2 SD Sungapan II Sedayu, Bantul berharap, agar lomba tari sering digelar sehingga dirinya bisa tampil dihadapan umum dan memotivasi untuk semakin percaya diri. Karena dengan lomba akan dapat bersaing menang dalam prestasi untuk mendapatkan kepercayaan.
Adapun pemenang Lomba Tari Klasik Putri Peringkat 1 dengan nilai 1055 diraih oleh Arifah Siwi Handayani dari SD Negeri Tegalrejo II Kota Yogyakarta, Peringkat II adalah Bernadeta Amanda dari SD Kanisius Demangan Baru dan Peringkat III Helena Aprilia Costantin dari SD Kanisius Kembaran.(Sumber: Humas Pemda DIY)