Yogyakarta, DP3AP2 DIY (29/10/2024) - Dalam rangka percepatan stunting di Daerah Istimewa Yogyakarta, Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk DIY selaku Koordinator Bidang Perubahan Perilaku dan Pendampingan Keluarga DIY melakukukan koordinasi terkait capaian beberapa indikator percepatan penurunan stunting di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Pada tanggal 15 Februari 2024 mengadakan rapat koordinasi Bidang Perubahan Perilaku dan Pendampingan Keluarga DIY, tim percepepatan penurunan stunting telah melaksanakan beragam program untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, mulai dari sosialisasi program keluarga berencana di 55 lokasi, pendewasaan usia perkawinan di 17 lokasi, hingga pelatihan pengasuhan berbasis budaya di 5 lokasi. BKKBN DIY melalui Bidang ADPIN melakukan kampanye percepatan penurunan stunting, promosi Program PPS di wilayah khusus, serta kolaborasi dengan DPR RI dalam promosi dan KIE. Bidang DALDUK BKKBN DIY memberikan pelatihan pengasuhan anak remaja di 10 kalurahan dan pembinaan dapur sehat di 10 kampung KB untuk menanggulangi stunting. Selain itu, Dinas Perikanan DIY mengadakan kampanye Gemarikan dengan 299 paket, dan Kanwil Kemenag DIY melaksanakan bimbingan perkawinan bagi 21.500 pasangan. Dinas Kesehatan DIY juga melakukan pembinaan Posyandu di 119 lokasi, serta berbagai kegiatan advokasi dan pelatihan terkait Germas di kabupaten/kota.
Kalurahan Giritirto di Kecamatan Purwosari, Kabupaten Gunungkidul, menerapkan berbagai inisiatif untuk mengatasi masalah stunting akibat kekurangan gizi kronis pada anak. Upaya ini mencakup pelatihan kader kesehatan, kader KB, dan kader PKK yang bekerja sama dengan Puskesmas Purwosari, serta penyediaan layanan kesehatan di Posyandu bagi ibu hamil dan anak, termasuk pemeriksaan, pemberian vitamin, dan pelatihan gizi. Program "Bapak Asuh Anak Stunting" dan rembuk stunting juga diadakan untuk mendukung keluarga berisiko dan memantau perkembangan kasus stunting, sementara alokasi anggaran khusus menyediakan makanan tambahan bagi ibu hamil dan balita. Dengan kampanye kesadaran masyarakat melalui media online dan kegiatan seperti penanaman jambu biji, Kalurahan Giritirto berhasil menurunkan angka stunting hingga 3,48% pada 2023, menjadikannya contoh dalam penanganan gizi di Indonesia.