Yogyakarta - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga melakukan kunjungan kerja di Lapas
Perempuan Kelas IIB Yogyakarta pada Kamis (1/8/2024). Dalam kunjungan kerja
tersebut, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan
Pengendalian Penduduk Daerah Istimewa Yogyakarta, Erlina Hidayati Sumardi,
S.IP., M.M secara langsung hadir mendampingi.
Kunjungan
tersebut dilakukan dalam rangka meninjau Bimtek Kewirausahaan yang
Berprespektif Gender bagi Perempuan Rentan di Lapas Perempuan Yogyakarta.
Bekerjasama dengan Lembaga Kursus dan Pelatihan Agung (LKP Agung) Bali,
Kementerian PPPA menyelenggarakan Bimbingan Teknis Kewirausahaan yang
Berprespektif Gender bagi Perempuan Rentan di Lapas Perempuan Kelas IIB
Yogyakarta. Pelatihan yang diberikan oleh LKP Agung Bali yaitu Tata Rias, yang
notabene diminati oleh para Perempuan, sekaligus dapat dengan mudah untuk
dipraktikkan. Menteri PPPA, Bintang Puspayoga berharap pelatihan yang diberikan
bisa meningkatkan kapasitas dan keterampilan para WBP (Warga Binaan
Pemasyarakatan) tentang pelatihan bidang tata kecantikan kulit, sehingga mereka
mampu berkontribusi positif bagi kehidupan sosial dan perekonomian keluarga.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk DIY, Erlina Hidayati Sumardi menyampaikan akan mendorong warga binaan pemasyarakatan untuk dapat memanfaatkan platform pemasaran online produk UMKM melalui SiBakul Jogja dan Desa Prima. Melalui Desa Prima kita akan mendorong pembinaan ibu-ibu yang telah memiliki produk agar mendapat pembiayaan, baik modal kelompok maupun fasilitasi barang-barang yang dibutuhkan untuk produksi. Kami juga memiliki fasilitator yang khusus membina para ibu-ibu agar produknya semakin berkembang dan bagaimana memasarkannya.
Pada kesempatan ini, Menteri
PPPA, Bintang Puspayoga juga menyempatkan diri untuk mengunjungi setiap Warga
binaan yang ada di Lapas Perempuan Kelas IIB Yogyakarta, serta melihat hasil
karya dari warga binaan yang ada disana. Adapun produk yang
dihasilkan oleh Warga Binaan di Lapas Perempuan Kelas IIB Yogyakarta
diantaranya batik, kain shibori, pernak-pernik aksesoris, produk sulaman, tas mutiara, kain ecoprint, produk rajutan, jasa
laundry, kue tradisional, lukisan, sprei dan bedcover, salon kecantikan, dan
jahitan motif kristik. Bintang Puspayoga
menekankan, pendampingan ini merupakan bagian dari upaya negara untuk hadir dan
mendampingi perempuan-perempuan rentan di seluruh Indonesia, kegiatan ini
sebagai sarana refleksi dan evaluasi diri bagi para peserta.