19 Mei 2023 - BY Admin

Bimbingan Teknis : Alur dan Mekanisme Layanan Puspaga

Yogyakarta, DP3AP2 DIY (19/05/2023) – Dalam rangka memperkenalkan layanan Puspaga sekaligus memberikan bimbingan kepada masyarakat, Puspaga Prima DIY, menyelenggarakan kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) terkait Alur dan Mekanisme Layanan Puspaga untuk beberapa Kalurahan yang ada di Kabupaten Sleman. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk memberikan pembekalan terkait dasar-dasar konseling kepada peserta sebagai pelaksana harian layanan puspaga Kalurahan. Kegiatan Bimtek dilaksanakan tanggal 17 Mei 2023 pukul 09.00 – 12.00 WIB di Ruang rapat Serang 3, Kantor Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (DP3AP2) DIY, dengan pembicara Ibu Nathalia Nindi Kristyaningrum, M.Psi., Psikolog dari Ikatan Psikolog Klinis (IPK) Indonesia.

Dijelaskan oleh Ibu Nathalia Nindi bahwa empati merupakan salah satu skill yang harus dimiliki oleh konselor. Empati adalah memahami apa yang dirasakan oleh klien tetapi masih dapat memisahkan perasaan itu dengan diri sendiri. Empati dapat ditunjukkan melalui sikap memahami perasaan seseorang dan bisa membayangkan seandainya memiliki masalah yang serupa. Empati berbeda dengan Simpati. Empati adalah memberikan perhatian dan tanggapan terhadap perasaan orang lain, menunjukkan pemahaman, dari sudut pandang orang tersebut. Sedangkan simpati adalah memberikan tanggapan tentang perasaan kita (biasanya perasaan kasihan), kita tidak perlu menunjukkan pemahaman tentang bagaimana perasaan orang tersebut. Menunjukkan simpati tidak terlalu membantu perasaan orang yang kita bantu.

Melalui tema pertama tentang skill dasar yang harus dimiliki konselor, kegiatan ini lebih menyoroti bagaimana sikap konselor dalam mendengarkan aktif, bukan hanya sekedar mendengar, melainkan juga menyimak dan mampu menyampaikan kembali apa yang didengar. Jangan terburu-buru memberikan masukan. Klien butuh didengarkan bukan dikomentari. Selain itu, konselor juga harus menanggapi apa yang disampaikan klien, baik melalui respon verbal maupun non-verbal. Menanggapi dapat dilakukan dengan cara merefleksikan apa yang mereka rasakan, merefleksikan apa yang mereka maksud, melakukan paraphrasing terhadap apa yang mereka katakan, dan merangkum apa yang mereka katakan dan rasakan.

Memasuki materi yang kedua tentang alur dan mekanisme layanan, narasumber menjelaskan bahwa alur mekanisme layanan itu dimulai dengan pendekatan awal, yang pertama adalah sikap penerimaan pada klien dengan memposisikan sebagai teman dan tidak men-judgement apapun kasusnya. Kedua identifikasi data pribadi, meliputi;  nama, tempat dan tanggal lahir, alamat, kartu identitas, dan lain sebagainya. Kemudian dilanjutkan dengan penanganan awal yang paling mendesak, biasanya layanan medis untuk cek kesehatan atau layanan psikologis melalui konsultasi. Selanjutnya Asesmen. Dalam sesi assesmen ini konselor mulai identifikasi masalah, dimulai dari latar belakang persoalan, situasi lingkungan, identifikasi potensi dan harapan korban serta identifikasi kebutuhan dasar serta kebutuhan penunjuang. Alur selanjutnya adalah Intervensi, yakni memberikan pertimbangan atas pilihan masa depan dan mengambarkan konsekuensi. Kemudian masuk tahap sistem rujukan, yang dalam hal ini bekerja sama untuk berjejaring menyelesaikan masalah. Kemudian alur terakhir adalah terminasi atau pengakhiran layanan. (KN)

Silakan Pilih CS

Pengaduan P2TPAKK
Telekonseling Tesaga
Layanan SAPA 129
Satgas PPA DIY
Tutup
Ada yang bisa kami bantu?