7 Januari 2025 - BY Admin

Peresmian Rumah Produksi Bolu Kelapa Desa PRIMA Gumregah

Yogyakarta - DP3AP2 DIY (07/01/2025) - Pada tanggal 7 Januari 2025 telah dilaksanakan peresmian rumah produksi bolu kelapa yang dikembangkan oleh KEP Desa PRIMA Gumregah, Kalurahan Putat, Kapanewon Patuk, Kabupaten Gunungkidul. Peresmian tersebut dilaksanakan oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk DIY (Dinas P3AP2 DIY) bersama Paniradya Kaistimewan yang juga didampingi oleh Dinas Koperasi dan UKM DIY, serta Lurah dan Panewu Kalurhan Putat, Patuk, Gunungkidul. Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta melalui DP3AP2 DIY mengupayakan pengorganisasian usaha perempuan rentan melalui program Desa PRIMA yang didalamnya dilakukan pembinaan dan fasilitasi pengembangan usaha, termasuk fasilitasi rumah produksi yang disesuaikan dengan potensi dan kebutuhan kelompok. Pembangunan rumah produksi ini dibiayai oleh dana keistimewaan dengan harapan dapat mendorong proses produksi yang berkualitas dan terstandarisasi BPOM. Rumah produksi ini memiliki skala produksi yang lebih besar dari rumah produksi sebelumnya, sehingga harapannya dapat mendorong kesejahteraan anggota KEP Desa PRIMA.


Acara peresmian rumah produksi ini dibuka oleh penampilan tarian dari anak-anak yang bersekolah di sekitar rumah produksi yang sekaligus merupakan putra-putri dari anggota KEP Desa PRIMA. Hal ini menyiratkan bahwasanya rumah produksi ini diharapkan berdampak luas termasuk pada isu perlindungan dan pemenuhan hak anak di sekitarnya sehingga dapat bersinergi mewujudkan Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak yang saat ini akan lebih banyak dikenal sebagai Ruang Bersama Indonesia. Bahkan ada pula penampilan dari anak dengan down syndrome yang juga merupakan putra dari anggota KEP Desa PRIMA.


Lebih jauh dalam kemeriahan peresmian rumah produksi ini, Kepala Dinas P3AP2 DIY, Erlina Hidayati Sumardi,S.IP.,M.M. dalam sambutannya menyampaikan bahwa Desa PRIMA Gumregah merupakan salah satu contoh Desa PRIMA yang baik dan memiliki perkembangan signifikan dalam memanfaatkan program dana keistimewaan. Masyarakat lokal diharapkan dapat memanfaatkannya seefektif mungkin. Ia juga menyinggung bahwasannya DP3AP2 DIY akan siap mendampingi perkembangan usaha dari rumah produksi ini dari waktu ke waktu. Dengan demikian, rumah produksi ini diharapkan mampu menjadi wadah pemberdayaan yang ramah perempuan, dalam artian mampu menyerap partisipasi perempuan lokal yang lebih luas demi mewujudkan kesejahteraan bersama.


Di akhir acara disampaikan selayang pandang dari Ketua KEP Desa PRIMA yang menceritakan pengalaman mereka mengembangkan usaha bersama sehingga saat ini mampu mendapatkan omset milyaran rupiah. Di Tahun 2024 sendiri omzet mereka sudah mencapai 3,3 milyar rupiah. Semangat, kekompakan serta senyum kebahagiaan anggota KEP Desa PRIMA seakan menandai keberhasilan program pemberdayaan perempuan dan ketahanan ekonomi keluarga yang diselenggarakan oleh DP3AP2 DIY. Dengan adanya program KEP Desa PRIMA yang dilengkapi dengan fasilitasi rumah produksi tersebut,  dampak yang dirasakan oleh para anggota KEP Desa PRIMA Gumregah tidak hanya dari aspek ekonomi semata, melainkan juga dari aspek sosial melalui peningkatan kapasitas diri baik dalam berwirausaha maupun pengorganisasian kelompok, kepekaan terhadap isu perempuan dan anak seperti : pemberdayaan perempuan, perlindungan perempuan dan anak, pendidikan anak hingga pencegahan stunting. Saat ini, Desa PRIMA Gumregah telah beranggotakan sebanyak 63 orang perempuan yang diberdayakan melalui program ini.


Desa PRIMA Gumregah merupakan salah satu kontekstualisasi program Desa PRIMA yang berhasil dan ideal. Keberhasilan ini tidak lepas dari solidaritas dan komitmen multisektor yang saling memberikan dukungan satu sama lain, mulai dari masyarakat setempat, perangkat kalurahan, hingga Pemerintah Kabupaten maupun Pemerintah Daerah DIY. Desa PRIMA Gumregah secara efektif mengkorporasikan keterlibatan masyarakat lokal, khususnya perempuan dalam sektor ekonomi publik kolektif. Dengan demikian, hal ini memungkinkan peningkatan resistensi perempuan khususnya dalam lingkup publik sehingga mereka lebih mandiri secara ekonomi yang selanjutnya akan mempengaruhi posisi tawar mereka di sektor publik.
Keberhasilan Desa PRIMA Gumregah ini sejatinya tidak dicapai secara instan. Pada awalnya, mereka beberapa kali berusaha membuat usaha kolektif yang berasal dari komoditas lokal, seperti keripik singkong, keripik pisang, tempe, dan sebagainya. Akan tetapi, output yang dihasilkan tidak dapat dicapai secara efektif akibat ketatnya persaingan dagang produk tersebut. Hingga pada akhirnya, mereka menemukan salah satu produk potensial dan berhasil mengembangkannya menjadi produk yang memiliki profitabilitas tinggi, yaitu bolu kelapa. Bolu kelapa ini bermula dari penemuan potensi produk ulih-ulih sebagai budaya lokal dari masyarakat setempat yang biasanya berbentuk bolu. Setelah melalui berbagai percobaan varian bolu, akhirnya mereka menemukan produk yang pas dan diterima luas oleh pasar. Meskipun mereka awalnya melalui tahap jatuh bangun dan omzet yang sedikit sebelum akhirnya saat ini sudah mampu mencapai omzet yang besar dan pasar yang luas. Saat ini bolu kelapa menjadi menu wajib yang hadir sebagai ulih-ulih dalam acara hajatan, tidak hanya itu juga sudah merambah pasar yang luas, tidak hanya dijajakan di pasar-pasar tradisional sekitar namun bahkan hingga ke luar DIY.

Silakan Pilih CS

Pengaduan P2TPAKK
Telekonseling Tesaga
Layanan SAPA 129
Satgas PPA DIY
Tutup
Ada yang bisa kami bantu?